Sore hari dihari sabtu, aku sedang dirumah untuk sekedar menikmati libur yang agak panjang dirumah Madura, seorang rekanku bernama Berry, yang juga salah satu orang dekat dari Emak, panggilan dari Memey, atau Mallieh ketika ia ada didalam sebuah peran tokoh di sebuah akun YouTube EMAK TAPAI, menghubungiku untuk datang ke sebuah Rumah didepan Pom Bensin didaerah Blumbungan, nama sebuah kecamatan di Kabupaten Pamekasan, tempat itu (rumah itu) tak lain dan tak bukan adalah base dari EMAK TAPAI dan tim, disana merupakan kantor, tempat berkumpul menggali ide sampai akhir langkah produksi dari setiap video-video yang mereka buat,

disanalah kami bertemu untuk pertama kali.

Singkat cerita kami menuju ke Alun-Alun Pamekasan, atau yang lebih dikenal dengan Monumen Arek Lancor, bersama rombongan Emak Tapai dan Tim, kami bersiap untuk membuat project cover lagu secara LIVE dari Monumen Arek Lancor Pamekasan waktu itu, walaupun sampai hari ini project itu bisa dikatakan gagal, tapi tak apa, aku masih penasaran dan akan mencoba lagi dilain waktu, semoga Berry dan rekan-rekan lain masih siap siaga untuk membantuku lagi.

Walaupun dalam awal pertemuannya, kami tak pernah berbicara banyak, tapi aku terkesan dengan segala 'normal' tingkah seorang yang menurutku sudah besar dengan nama EMAK TAPAI dan seluruh karya-karyanya,

Instagram : EMAK TAPAI

Terima kasih untuk perkenalannya, kekagumanku pada seorang content creator YouTube untuk pertama kali, terima kasih Berry yang sudah mengenalkannya padaku, aku tau, berdiri dengan gagah secara mandiri di Pulau yang 'kadang' gersang itu tak pernah mudah, setidaknya aku sendiri pun mungkin tak akan mampu berjalan dengan idealismeku jika harus ada disana, jangankan berjalan, berdiripun rasanya sulit, tapi itulah Mallieh, konsistennya dalam menduniakan Madura lewat bahasa dan komedi merupakan sisi baik yang tetap ku Kagumi hingga hari ini, aku berharap suatu saat 'Negeriku' yang gersang itu mampu bicara banyak lewat seni, termasuk musik barangkali, ku Amini dalam hati kali ini.

hari ini, kamis 9 Juli 2020, mungkin setahun sudah perkenalanku dengan meraka, keluarga besar EMAK TAPAI, membangun koneksi Malang-Pamekasan lewat signal selama ini ku tegaskan lagi, ku kirim sebuah surat untuk Mallieh, sebuah surat berbentuk lagu yang mungkin menjadi doa dan harapanku untuknya dikemudian.

seperti yang ku bilang diawal, itu adalah caraku mendukungnya dari jauh, untuk proses yang tak akan mudah untuknya, untuk segala pengorbanannya untuk Madura lewat seni, aku pun kadang 'iri', maka dari itu ku putuskan untuk bertepuk tangan untukmu, mengangkat topi untuk akhir-akhir video mengagumkan yang pernah kau buat selama ini, aku berterima kasih dan dirimulah inspirasi.

Surat berbentuk lagu berdurasi pendek itu kini tersedia melalui platform digital music seluruh dunia dengan keyword Fajar Sandy - Surat Untuk Mallieh, dan MV di YouTube EMAK TAPAI.

___
YouTube - EMAK TAPAI
__

[Lyric] Surat Untuk Mallieh
Lyric/Song by. Fajar Sandy



Verse I
Lama kita tak jumpa
Untuk sekedar menikmati kopi kita
Obrolan hangat diteras rumah
Aku amat merindu suasananya

Verse II
Engkau satu-satunya
Yang miliki senyum ‘bak’ mekar bunga
Aku akan selalu menantimu
Dari jauh ku menantikan kisahmu

Bridge
Ini surat ku kirimkan
Untukmu sebagai obat rindu
Hei-hei engkau, Malliehku
Lagu ini hanya untukmu

Chorus
Tetaplah jadi senyum dunia
Adalah cara yang bungkamkan duka
Teman setia berbagi bahagia
Dengan kisahmu yang penuh canda tawa

Ending
Dengan Kisahmu yang penuh canda tawa
Dengan kisahmu yang penuh canda tawa

__

Audio Credits
Vocal, Guitar, Music Arr. dan Recording, Mixing: Fajar Sandy
Mastering: Amy Yuviantono
Saxophone dan Key: Ilham Nurul Rahman

Malang, 10 Juli 2020

Selesai.