Selamat Malam Kacong, terima kasih sebelumnya kamu sudah berkenan membaca suratku bulan lalu, dan jua merespon segala keluh kesahku kemarin.

Kabar baik menyertai kita malam ini, aku terutama,
setidaknya aku mengurungkan niatku untuk berkeluh kesah lagi soal kemarin, ya soal itu,
iya soal problem pribadi yang tak kunjung itu, hehehe.

Sebulan ini aku berinteraksi lebih hati-hati, aku mulai mengintropeksi diri,
Seharusnya aku bersyukur dahulu melebihi keluh,

Aku didekatkan dengan teman-teman di KOS ATOS, di SMAIS, diamanapun yang ada disekelilingku, walaupun mereka tidak tahu ataupun tidak peduli, tapi mereka ada cong. Dan aku patut bersyukur adanya mereka.

Dan aku mulai berpikir berhenti menceritakannya padamu lagi,

bukan ku tak percaya,

tapi …. Sungguh ku tak tega mengatakan padamu, anak kecil yang tumbuh riang tanpa halangan,
Juga mimpi dan harapan.
Ku harap kamu tak marah apalagi kecewa, itu untukmu juga kok, nanti kamu juga tau, terima kasih pengertianmu, kacong.

Malam ini kuceritakan sesuatu lagi ya,

tenang tenang, jangan khawatir,

Kali ini bukan tentangku kok, bukan

Ini tentang duka banyak orang yang ingin kusampaikan padamu,
Ya sebagai pengalaman dalam pembicaraan kita saja.

____

Oiya, Dunia sedang butuh perhatian manusia, membutuhkan segala energy manusia untuk segera memperbaiki segala,
Iya, segalanya yang selama ini terabaikan

Ada yang namanya “Corona”

Ah kamu mungkin bingung ketika ku sampaikan tentang nama ini,
Sebenarnya ya aku –pun kurang lebih sama denganmu Hehehe, hanya saja tingkat pengertian kita yang mungkin akan berbeda soal fenomena ini.

Cong, aku bersedih melihat sekelilingku akhir-akhir ini,
Corona datang seperti hal-nya patah hati,
Ia datang disaat yang tidak tepat, bukan tidak tepat lagi
Tapi lebih ke-tidak tahuannya akan situasi,

Semua orang dituntut untuk tidak bepergian,

Ya…. Bisa dikatakan hal terbaik kali ini bukan pergi nan-jauh
Tapi dekat seperti pulang, seperti rumah (barangkali).

Aku Cuma bersabar, banyak hal yang bisa dilakukan,
Salah satunya mengurusi yang selama ini terabaikan.

Diluar sana banyak juga yang segera berhenti untuk memaki-maki, setidaknya kulihat akhir-akhir ini,
Selebihnya semua tentang kebebasan menjadi privacy, sangat tertutup, terpaksa lebih tepatnya, Tapi tak apa ku kira.

Itu aja sih.

Aku harap kamu tidak ‘Kapok’ mendengarkanku, tenang… aku tak lagi mempermasalahkan keadaanku dan membandingkannya dengan keadaanmu, ya kita dulu sesuka hati menaruh mimpi, sampai-sampai akhirnya aku memang harus berbangga mendengarkan mimpi-juga harapan darimu.

Ngomong-ngomong, kok ya tepat banget sih,
Begini, beberapa waktu yang lalu KOS ATOS, bandku itu berencana merilis single baru, setelah album ke-3 Local Heroes rampung,

Bertepatan dengan hari Anak Se-Dunia waktu itu, KOS ATOS berkeinginan membuat lagu yang menggugah semangat untuk anak-anak khususnya di Indonesia.

Kebetulan juga aku ingat sekali dengan kamu itu, anak kecil yang punya mimpi dan harapan, yang membesarkan segala otot-ototku hingga kini.

Alhamdulillah kutulislah liriknya dalam lagu itu, segala sesuatu yang ingin kusampaikan padamu, mengenai segala dampak yang kamu beri dulu.

__
Listen [Single] KOS ATOS HARAPAN

Pada akhirnya aku seperti tulisan sebelumnya, harus berbangga dengan mimpi dan harapan yang sudah kamu cita-citakan dulu, kaki-kakiku masih kuat kok untuk berlari, energiku masih tumpah untuk menuntaskan harapan lewat bekerja setiap hari.

Terima kasih waktumu, selamat malam, kacong.

Selesai.