"Bergerak dan ayo pasang sepatumu

Kita pergi ke tempat biasa

Pesan kopi hitam kesenanganmu 

Mari kita siapkan rencananya"

- KOS ATOS - Langkah Baru



Artwork Album Ke-4 KOS ATOS - Langkah Baru (2021), [Artwork by. Achmad Fabi K)
Berisi lagu 'Keroncongkan Sekitarmu', 'Hingga Ujung Mentari', 'Kami Cinta Indonesia', 'Santai Saja' dan "Langkah Baru

__

Desember, terima kasih padaMu Tuhan semestaku, selain air hujan yang menjadi nyanyian, menjadi memoar dari segala kisah dari tahun-tahun sebelumnya, terima kasih atas kesempatan dari kesempitan-kesempitan yang terlewat sejauh ini.

Desember 3 Tahun lalu aku masih ingat, betapaku bahagia, setelah sekian lama selalu menangisi hujan, kini punya alasan untuk mencintainya setiap hujan, kelahiran Qiandra disuasana hujan bulan Desember menjadi alarm kebahagiaan setiap kali air itu meneteskan berkahnya pada tanah, pada tanaman, pada kenangan-kenangan.

ditahun 2021, Desember masih sama, ternyata hujan bulan Desember terus memberikan tintanya pada kisah-kisahku dengan kehadiran keluarga kecil, kerabat, dan juga saudara seperjuangan di Band di KOS ATOS tentunya.

"diantara langkah-langkah yang patah, selalu ada langkah-langkah lain yang harus tetap berjalan", singkatnya demikian, 

begini ceritanya.

2 Tahun ini tak akan mudah bagi siapapun, pandemi lah yang sedang ku bicarakan, sangat tak mudah!. dunia berubah 360 derajat dari biasanya, banyak hal yang berubah, mulai dari cara hingga hasil, mulai dari kerangka hingga fisiknya, dari suasana hingga dampaknya, sangat tak mudah!

KOS ATOS bisa dikatakan mogok dijalan tahun-tahun belakangan, lemah tak berdaya, begitulah kiranya, 'Gupuh', tapi tak bertemu apa yang hendak ditempuh.

tak akan semudah kelihatannya memang, KOS ATOS alhamdulillah masih bisa bernyanyi-nyanyi didalam sunyi, menari-nari, saat semuanya terlelap, kita malah kalap, berontak dengan situasi yang serba tak mungkin itu.

Januari 2021,

mungkin aku masih baik-baik saja ketika kami menyatukan misi kembali dalam kotak musik bernama KOS ATOS ini, merekam beberapa karya diawal Tahun menjadi angin segar disumuknya keadaan, #KeroncongkanSekitarmu, mungkin jadi berkah untuk semuanya, kelahirannya menjadi saksi betapa babak belurnya KOS ATOS menghadapi pandemi, 'yeah... Keroncongkan saja', begitulah ide Krisna Satria Winata, yang benar saja, tak di'nyana', Lagu itu kemudian mengetuk perasaan orang-orang, sekeliling, hingga pada September 2021, lagu ini memeluk kabarnya, mampu berkibar atas masuknya dalam Nominasi AMI AWARDS 2021, tak disangka, namun patut dibangga sekaligus direnungkan bersama, betapa mudahnya mendapatkan punggung untuk bersandar ditahun-tahun ini, walau tentu saja, mencari panggung tak akan semudah itu, kalaupun ada, tak semenarik biasanya

Lebaran tahun 2021,

Kembali ke belakang, dilebaran 2021, Kabar tak sedap datang dari KOS ATOS, rumah yang dihuni oleh beberapa kepala ini harus kehilangan 1 kepala dari fisik utuhnya, kabar itu tentu menjadi pukulan telak bagiku sebagai pribadi yang selama ini menganggap kita harus baik-baik saja, tak semudah itu diusia dewasa nyatanya, memang secengeng itu Fajar Sandy menangisi situasi, Helos, salah satu personil yang juga menjadi motor KOS ATOS sejak lahir harus diikhlaskan pergi, pulang untuk mimpi lainnya, pemaklumanku mungkin cukup, tapi kesedihanku, hari itu tak akan pernah cukup, mengganti segala memori yang terlewat selama kurang-lebih 9 Tahun  bersama, menyedihkan sekali tubuhku ini, lemah sekali 'rasa' ini.

Selamat berjuang Rizky Ramadhani Attaqwa, terima kasih untuk setiap warna, pembelajaran darimu selama ini, titip Gaung dan Suara, tetap kuat seperti biasanya, optimis ala kadarnya, tak pernah padam!

November 2021 & Yogyakarta Invasion

Tour de Yogyakarta, atau Michelle Brily menyebutnya Yogyakarya Invasion, menjadi kesimpulan 'Langkah Baru' KOS ATOS menuju akhir 2021, bersama penjaga KOS seperti Ganesha Solomon, Zulfan, Rio, Bombom dan lainnya para personil KOS ATOS seperti digendong dan mendapat energi disetiap detiknya selama perjalanan berangkat hingga pulang, tour yang kurang-lebih merupakan perilisan Album Ke-4 KOS ATOS ini memang berbeda dari sebelumnya.

Pertemuan adalah sebab kita melangkahkan kaki ke Jogja, banyak kenangan disana, mulai dari mengenang memori Pasar Keroncong Kotagede 2016, awal mula KOS ATOS main disana, hingga obrolan malam 'ala'  Warung Heru bersama Mas Ery, Om Lilik Shaggy Dog beserta rekan dan keluarganya yang menyambut KOS ATOS dengan santainya, terima kasih untuk sambutan dan meja dengan obrolan hangatnya, tak lupa mas Je Arif di MOL Coffee, juga mas Ryan di Frogshelter, benar-benar sempurna lagi setelah kurang-lebih 2 hari disuguhi obrolan menarik seputar Jogja bersama Mas Dono, Mas Iyok, dan lainnya. Syukurku menumpuk, Alhamdulillah.

Desember

Video Road Trip 'Langkah baru' dirancang dengan serius, bahkan lebih serius dari biasanya, dari segi waktu dan kesempatannya, meraih waktu dan tempatnya tak cukup mudah, namun yang lebih penting daripada itu, 'Merekam Zaman' dari sebuah langkah yang dilakukan Michelle Brily bersama Zulfan B dari Triple Seven Visual merupakan imun penyemangat bagiku utamanya, dan barangkali bagi KOS ATOS secara umum, karya visual ini akan abadi tak hanya karena lagu yang dinyanyikan, tapi cerita dan dampak diluar lagunya, sudah pasti melahirkan memori-memori dimasing-masing kepala. 

Langkah Baru

Lagu ini begitu sedih, begitu menurut Brily, setelah kudengarkan dengan seksama, ternyata memang iya, lagu ini memang sangat 'nyambung' dengan situasi KOS ATOS akhir-akhir ini, liriknya yang 'Punk' menurut SAM Kega (Begundal Lowokwaru) membuat lagu ini sangat liar secara makna, dan siapa saja mampu masuk tanpa tahu-menahu sebab terciptnya.

'Bergerak dan ayo pasang sepatumu, kita pergi ke tempat biasa, pesan kopi hitam kesenanganmu, mari kita siapkan rencananya...'

bait pada Verse dari Lagu ini awalnya kutulis dan terinspirasi dari ceritaku dan Vigil Kristologus ketika masih tinggal bersama semasa Kuliah, betapa sulitnya membangunkan Vigil dipagi hari untuk sekedar mengajak olahraga pagi, sangat sulit, sampai suatu ketika kami menemukan solusinya, yaitu pergi ke suatu tempat dihari minggu, yaitu didepan Gereja Ijen, dengan pakaian/celana Training dan sepatu olahraga lengkap, dan kami bisa bangun pagi, walaupun tidak untuk olahraga, tapi minimal nyaman dengan pagi, bersama Ketan dan Kopi disampingnya.

Terima Kasih 2021

Mesin itu kembali dan akan terus berusaha tak mengecewakan, dari situasi apasaja, pun diposisi mana saja, kapalnya tetap berlayar, walau musik kami kadang disebut sisa peradaban, tapi kami bangga menjadi anak cucu, 'Luta' yang dibelenggu, Keroncong dan...., dan kita hanya mampu membawanya dalam sebuah lagu, walau tak akan melegenda seperti halnya rempah dibuku sejarah masa lalu.

Diantara babak belurnya kondisi yang termakan situasi, selalu ada langkah-langkah lain diantara kami, kami akan berusaha, salah satunya dengan mewujudkan hal lain berupa #LangkahBaru

terima kasih 2021, apapun dan bagaimana hari-harimu terselesaikan, aku masih beruntung masih bisa mengisi LANGKAH BARU dari BAB yang tak mudah bagi semua orang.

Fajar Sandy, 18 Desember 2021

___