"rasa sakitnya tergantikan setelah wajah merahnya menyentuh pipiku", begitulah istriku Ratna menulis dalam layar smartphonenya.

entah apa yang bisa ku ucap lagi selain rasa syukur pagi itu, kembali ke pukul 6.45 WIB, aku sudah harus keluar dari ruang operasi dengan mata yang berbeda, beban di pundak yang berbeda dan diimbangi bahagia yang berbeda pula.

setelah keluar dari ruang operasi aku segera mengabari orang tuaku, terutama bapak yang masih belum di Malang, masih di Madura waktu itu, 'Pak.. cucumu perempuan, alhamdulillah bayi dan mamanya sehat, beratnya 3.05 kg', beliau menyelamatiku dengan imbuhan banyak kata yang rasanya tak akan ku tulis disini, cukup aku sebagai lelaki, beliau juga berpesan kalau sorenya beliau akan ke Malang, iya pak, jawabku singkat.

Ku Lanjutkan menghubungi Bapak mertuaku, beliau sepertinya sudah sangat menunggu, memang, bapak dan ibu mertuaku, termasuk keluargaku semuanya tak ku hubungi dari semalam, bukan apa-apa, berat harus menyampaikan beberapa hal yang memang begitu berat, tanpa tambahan dan pengurangan apapun, kondisinya tak butuh lagi pertimbangan, aku mengambil banyak resiko di hari itu.

kembali ke obrolan, beliau mengucapkan syukur, 'yang penting adek sehat, mas sehat, cucu bapak juga sehat, alhamdulillah', tak banyak yang bisa ku sampaikan, aku berganti menghubungi Ummi' yang sedang dirumah Malang, kurang lebih sama, aku berjanji akan menjemput Ummi' dan Ibu mertua setelah Ratna sudah dipindah ke Ruang Inapnya.

Tak ketinggalan teman-teman partner kerjaku, kepala sekolahku bahkan video call waktu itu, sayang sekali aku tak sempat 'cas' hp, aku lupa semuanya, batre hpku kurang dari 4%, sungguh.. aku sampai tak bisa mengangkat panggilan video dari beliau, aku kirim pesan berikut screenshoot yang kukirim, layarku sudah begitu lemah pagi itu.

Sejujurnya aku tak mempunyai daya lebih, bila tanpa mereka (keluargaku)

aku harus berterima kasih pada keluargaku yang membantuku dari segi apa saja, semuanya sudah lewat, tinggal pelajarannya yang masih melekat hingga hari ini.

Selesai.