Sekali saja, untuk tulisan ini, aku tak akan banyak 'Berpuisi, sekali ini saja, tulisan ini adalah cerita akhir pekanku di minggu ke-3 Bulan ini, Selamat membaca.

Sabtu, 15 September 2018,

Pukul 14.00 WIB, kami berdua harus menunda pulang karena kami ketinggalan Travel, kusuruh dia Istriku (Ratna Wahyu) untuk tidur siang saja waktu itu, ya..dan aku-pun disampingnya, ngapain? Ya tidur juga! Haha

Syukurlah Kami masih bisa pulang hari ini, kami masih mendapat tawaran dari si pemilik travel, dengan jadwal keberangkatan pukul 21.00 WIB, aku pun mengiyakannya.

Tentu masih banyak waktu istirahat bukan, yap. Setalah puas tidur siang sorenya ku lanjutkan untuk ke minimarket terdekat untuk membeli snack dan lainnya, kemudian ‘karena menunggu itu tidak enak, jadi malam nya ku putuskan untuk mengisi waktu luang ketika menunggu dengan membuat video cover lagu Sheila on 7, bisa di cek disini, baru kelar Upload, itu pun dalam proses upload ‘disambi dengan menulis tulisan ini, iya .. tulisan ini, hehehe.

Oke, lanjut.

Perjalanan Malang-Pamekasan cukup cepat hari ini, dalam waktu 4 Jam kami sudah ada di Sampang, tinggal kurang-lebih setengah jam lagi kami akan tiba di Pamekasan, sang Driver benar-benar ‘kwenceng, Top lah, mungkin ya karena lalu-lintas malam sepi juga, but. Alhamdulillah.

Sesampainya di Pamekasan pukul 01.30 WIB (Dini hari) kami turun di terminal Lama, ini belum sampai di rumah, dari Pamekasan, jarak ke rumahku kira-kira 20 kilo meter, disana sudah ada Angga, sepupuku yang sudah menunggu untuk menjemputku, ia tak sendirian, ia mengajak adik sepupuku Faisal juga, jadilah dalam mobil itu ada Aku dan Istri dan juga Faisal dan Angga diposisi driver.

Ku pinta nya untuk mengelilingi Pamekasan dulu, sekedar cari makanan-makanan, tapi ternyata sudah tak kami temui, Kota ini begitu ‘Sepi. sangat sepi, tinggal anak-anak muda yang sepertinya sibuk dengan nongkrong malming, biasalah, anak motor disini sedikit parah .. hehe, yasudah kamipun melanjutkan pulang.

Tujuan utamaku pulang adalah karena akan diadakannya Upacara pada hari Minggu 16 September ini, jauh-jauh hari orang tuaku sudah berpesan untuk ini, upacara 7 Bulanan kehamilan istriku, upacara yang memang biasa (sudah jadi tradisi) yang dilaksanakan dirumahku (Madura), biasanya diawali dengan berdoa bersama dengan para tetangga yang hadir kerumah.

Sebelum upacara ini, aku, istriku dan ‘Mbah Sarani dikamar terlebih dahulu, oiya, perkenalkan, mbahku satu ini, mbah yang biasa mengurusi kehamilan ibu-ibu disini, bukan hanya kehamilan, sampai melahirkanpun beliau yang mengurusi, aku dan kakak perempuanku juga beliau yang membantu Ummi' dalam melahirkan dengan lancar, beliau bercerita, aku dan kakak perempuanku ketika lahir 'kakinya dulu yang keluar, katanya begitu, hehe, sambil memijat Istriku beliau juga berbicara pada istriku, juga memberikanku saran ini-itu, bagi beliau membuat Anak sama Halnya membuat Roti, katanya begitu, ah entahlah, kederangannya juga lucu sih. Hehe.

Oke, kembali ke Upacara ini

Alhamdulillah banyak yang hadir siang ini, setelah acara makan-makan, sebelum orang-orang pulang aku dan istriku disediakan 2 kursi kayu disebelah barat rumah, kami akan menjalani prosesi mandi kembang yang lengkap disana dengan Ayam, telur dan kelapa (kuning) yang sudah  didoakan orang-orang tadi.hal pertama dalam hidupku, begitu juga untuk Ratna istriku. Bahkan ketika ku Tanya di Jawa tidak ada acara-acara seperti ini, Alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan keluarga berikut tetangga-tetangga yang begitu ramai, terutama ibu-ibu hehehe.. bergantian mereka mendoakan dan menyirami kami dengan air yang wangi itu, barangkali wangi doanya. Hehehe.


Foto 1: Bersama bapakku, Foto 2: Bersama mbah yang ku ceritakan tadi
Dokumentasi: Seadanya


Selamat untukmu Ratna Wahyu, pekan Indah untukmu dan untukku (pastinya), hampir genap 9 Bulan kita menikah, dan 7 Bulan sudah kamu menikmati bangga dengan hadiah itu (kehamilanmu), yang katanya menyadarkan satu hal, "didalam tubuh manusia yang hidup masih ada kehidupan, maha besar Allah dengan segala pertanda-pertanda yang maha unik ini", Akhir sekali untuk menutup diary ini tak ada hal lain selain mendoakanmu sehat selalu sayang.

Pemekasan, 16 September 2018

Selesai.