Aku putuskan menuruti badanku yang ngajak tidur lebih awal malam ini, "ketiduran" lebih tepatnya, sebelum pukul 21.00 WIB malam itu aku sudah tertidur pulas diatas kasur, sepertinya aku kelelahan ... yaps. dan efeknya ... pada pagi harinya aku bangun terlalu pagi.. hehehe, kira-kira pukul 04.00 WIB lah aku sudah tidak merasakan ngantuk lagi, dan kuputuskan kegiatan pagi itu untuk meng-otak atik smartphone disebelah bantalku ini.

notif pertama yang ku baca adalah Mukti Irianto, vokalis dari KOS ATOS menandaiku dalam sebuah kiriman di Instagram, setalah aku klik notif tersebut ternyata dia mengupload video sebagai berikut:


lagu yang diupload Mukti itu ku putar berulang-ulang, kebetulan aku suka pembawaan mukti ketika menyanyikan lagu, dia menyuguhkan sesuatu atau energi baru ketika membawakan lagu, iya... lagu apa apa saja!, dia juga jadi orang pertama yang dengan mudahnya mengahafal setiap lagu yang aku tulis, jadi tidak salah rasanya kalo waktu itu aku menontonnya berulang-ulang, memang dibawakan dengan sempurna (menurutku) jika mukti yang membawakan, nyaman di telinga, apalagi diselingi lyric video langsung yang secara tidak sengaja membawaku dan suasana seluruh ruanganku ini ke dalam lagu itu.

singkat cerita, aku ke sekolah pagi itu, sesampainya aku dikantor, diruang guru tempat sekolah ku mengajar, aku membuka lagi video Mukti tadi, berulang-ulang lagi, sambil menggunakan headset kali ini, aku terus menikmatinya. kemudian beberapa saat setelah itu salah satu temanku dikantor bertanya,

"loh.. video apa itu pak?", aku menjawab ; "laguku pak, semalem mukti ngupload", kemudian temanku itu memintaku untuk meminjamkan hp ku tadi, "lihat pak, aku pengen lihat videonya", "monggo" jawabku singkat sambil ku berikan hp dan headset yang sedang ku pakai tadi, setelah selesai menonton videonya, dia (temanku) berkomentar, "hmmm...... enak pak lagune pak", "tapi kok ya galau banget, sumpah!!!", sambil menunjukkan wajah sedihnya dia berkata lagi "f--king song!!!", katanya, "garai nginget yang tidak-tidak", katanya, sambil ku jawab pelan, "kenapa pak? enak ta lagunya?", "yaopo nulismu pak? kok iso se-dalem itu nulisnya? nusuk banget jar", katanya .... aku cuma tersenyum membalas komentar temanku itu, dan sambil melempar candaan aku berkata ".... ya gak ada pak, aku cuma pengen nulis aja, hehehe", jawabku.

sore harinya, ditempat ngopi, aku berinisiatif untuk merepost kiriman mukti ini, dengan tambahan caption, "aku hanya suka menulis, bahkan sesuatu yang tidak ada hubungannya denganku secara pribadi", karena sebelumnya di dm, wa banyak yang berkomentar dan bilang suka lagunya, dan juga ada yang bertanya, bahkan pertanyaannya mirip/sama, yaitu "dan kalo itu bukan kisahmu, kenapa bisa kamu menulis lagu itu Fajar Sandy?", susah memang menjelaskan jawabannya secara langsung jika tidak diceritakan secara lengkap. hm... so ....don't go anywhere, read this article guys.

baiklah, aku memutar kembali video ini, sambil ku pikir dalam hati, apa bagusnya sih lagu ini? juga ku ingat-ingat bagaimana aku menulis lagu ini waktu itu, jika tidak salah lagu ini ku tulis dan ku ambil dari kisah seorang teman, kurang-lebih ceritanya begini, selamat membaca.

kira-kira setahun yang lalu, perkenalkan, temanku Almira, dia adalah salah satu teman kampusku, pada suatu hari (aku lupa hari apa) lewat obrolan "chat" line jika tidak salah dia bertanya suatu hal mengenai cara menggunakan Instagram dan social media lainnya, waktu itu sih untuk keperluan dia bisnis, kebetulan dia menggeluti bisnisnya, yaitu MUA (Make Up Artist), di sela obrolan, dia memintaku untuk kerumahnya waktu itu, datanglah aku kesana, ngobrol ini itu bla bla bla, aku memberikan saran padanya, yaitu membuat sebuah video profile untuk bisnisnya, membuat sesuatu yang menarik lah intinya, jika tidak salah aku memberikan contoh dari video promosi produk dengan konsep musik, dalam konteks bisnis almira, aku memberikan opsi agar amlira membuat video musik tapi didalamnya ada unsur promosi bisnisnya (secara tidak langsung), lama-kelamaan Almira mulai bertanya, terus yang didalam videonya siapa, kalo musik, yang nyanyi siapa, terus bawain lagu apa? katanya.... nah!dari situ ku jawab dengan guyon sih waktu itu, "ya jelas harus kamu lah de...", "ah serius mas cong" kataya, ku jawab saja dengan tertawa waktu itu.

sepulang kerumah, aku dan Almira melanjutkan obrolan lewat chat seperti biasa, tiba-tiba pada suatu kesempatan disela obrolan kita, aku bertanya padanya, eh deee.... pacarmu kemana?, dia bilang, "nggak punya pacar mas cong, ono e mantan", jawabnya... em... ku simpulkan dahulu sampai disini jawaban dia waktu sedikit sedih sepertinya, dan ternyata memang iya, akhirnya mulailah ku pancing dia untuk menceritakan segala suatu tentang mantannya tadi, dia cerita banyak waktu itu, mengenai permasalahan yang dia dan mantannya hadapi, hingga akhirnya hubungan mereka harus putus ditengah jalan (bukan karena kemauan mereka ber-dua), padahal kalo dari pandanganku, "sangat eman" dengan alasan apapun, dan maaf, tidak bisa ku jelaskan juga disini secara lengkap, karena ini menyangkut privacy Almira.

oke lanjut, tapi intinya, setelah ku mendengar cerita Almira tadi, em...sebelumnya aku tidak bilang kalo aku mau nulis lagu tentang cerita dia, cuma kebetulan saja waktu itu aku memegang gitar, mengingat, mencatat sesuatu dari cerita Almira ini, akhirnya jadilah sebulah lagu yang ketika kutunjukkan ke Almira, dia bertanya, "judulnya apa ini mas?, makasi ya mas cong, aku suka", "oh iya dee, sama-sama, aku juga sangat ber-terima kasih, ceritamu juga membuat aku mikir kemana-kemana lo ini .. ehehee", jawabku... karena waktu itu lagu ini belum ada judulnya, singkat cerita aku pun memberi judul lagu ini dengan judul "untuk almira".

penggalan lirik lagu Untuk Almira, yang juga bisa dilihat dipostingan Mukti Irianto

"berhenti disini, tinggal sudut sisa janji, tuhan kan obati setiap lelah dalam diri, payungi setiap resah, kuatkan cinta yang tlah lemah, kita harus nyata terpisah".

"pergi ...dan jangan kembali, lepas genggaman cinta yang ada, percaya.... Maha Tuhan titik rencana, Indah untukmu untukku".

so... sudah jelas jawaban dari pertanyaan teman-teman padaku semua, lagu diatas bukan kisah pribadiku, jelas lagu diatas bukan masa laluku, ya sejujurnya (menurutku) memang tak ada sesuatu yang special dari apa yang aku tulis atau ku buat ini, dan itu sangat mungkin. sejauh ini aku cuma bisa melihat kemudian menceritakan ulang dari sudut pandangku, selanjutnya aku tidak peduli itu nantinya orang akan suka atau tidak, karena menurutku seni itu tidak suka pembenaran apalagi disalahkan, semua yang ada didalamnya menjadi relatif, bahkan lagu diatas mungkin tidak ada arti apa-apa jika yang mendengarkan bukan orang yang sedang dalam suasana yang tidak seperti dalam lagu itu, aku juga berpikir bahwa selama bisa menulis, why not! tidak ada hukum "dosa" selama kamu berlaku jujur terhadap tulisanmu, ini juga sesuatu yang menyenangkan untukku, dan semoga Almira dan teman-teman yang punya kisah seperti Almira juga suka, dan satu lagi, lagu ini kutulis tidak menggambarkan bagaimana seseorang meratapi kesedihan (lagi), tapi cerita tentang kesadaran seseorang akan kesedihan, sehingga ia tidak lupa jika pada akhirnya "sebagus" apapun rencanamu, jika Tuhan berkata lain, yasudah..... semua kembali lagi, karena "Maha Tuhan Titik Rencana". 

akhir tulisan, saya ingin berterima kasih kepada Mukti Irianto dan juga pemeran utama dalam lagu ini yaitu Almira, ya kalo tidak ada mukti ya tidak akan ada tulisan nggak penting ini, dan kalo nggak ada Almira ya nggak bakalan ada lagu itu.

selesai.

Malang, 8 Agustus 2017