Berdiri diatas segala beda | menyatukan asa atas nama budaya | #AnakSemut
Salam Budaya!!!
Apa kabar sahabat? Jumpa lagi bersama saya, kali ini dengan postingan tentang profil, cerita lengkap seputar komunitas musik “Anak Semut”. Oiya sebelumnya pernahkah anda melihat campuran kopi dan susu dalam 1 gelas? Atau ubi yang dibungkus dan dijual di mall? Woww.... bukan hal yang aneh memang, tapi sudah menjadi hal yang luar biasa.. menggabungkan dua hal yang lahir di era berbeda, dan saya pikir inilah dunia.. gerakan – gerakan ampuh yang melahirkan perbedaan bumi modern, tentunya bukan untuk merusak yang dahulu, tapi mengemasnya lebih segar, agar mudah orang menikmatinya, mungkin dari situ terlihat gambaran apa yang akan saya tulis tentang #AnakSemut, secara umum komunitas ini mengusung beberapa genre musik yang terdiri dari perpaduan musik etnik kalimantan yaitu (sape’ atau sampek), musik etnik jawa, dan yang terakhir adalah musik modern. Do you know? apa sih sebenarnya anak semut?kenapa namanya anak semut? Serta siapa yang ada didalamnya? Okee.. lanjut, kali ini ada sebuah catatan dari salah satu narasumber, yaitu sodara Vigil Kristologus, salah satu personil dari #AnakSemut.
AnakSemut | Borneo Musik Etnik Kontemporer
#AnakSemut adalah sekelompok anak muda yang memainkan alat musik dan
modern,dan menyatukan berbagai warna musik didalamnya. Mereka terbentuk karena
masing – masing dari mereka mempunyai rasa yang sama terhadap seni musik itu
sendiri,dan sama – sama mencintai musik tradisional.
Mengapa #AnakSemut ? Karena belajar dari cara hidup binatang semut,mereka
sangatlah solid,kerja bahu membahu dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Seperti
apapun kesibukannya mereka tetap menyempatkan diri untuk menyapa teman –
temannya agar mereka tetap solid dan tetap menghargai sesama temannya.
#AnakSemut terbentuk pada tanggal 09 November 2012 di Malang. Mereka yang
ada di dalam AnakSemut ini adalah mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik,
konsentrasi seni musik 2011 di salah satu Univ. Negeri di Kota Malang. Berawal
dari sering ngobrol dan ngopi bareng di kantin kampus (CSR), muncullah ide
untuk bermain musik dengan memadukan alat musik Sape’ (alat musik tradisional
Kalimantan) dengan musik modern. Sebut saja Cugin, dia lah pencetus
perkumpulan ini dan dia juga yang memainkan alat musik Sape’, dan merangkul
teman – temannya untuk ikut dalam project ini .
Karya yang disajikan AnakSemut adalah musik etnik kontemporer dengan
perpaduan Musik tradisional Sape’ dan musik modern. Tujuannya adalah merangkul
anak muda / generasi muda agar mereka tidak meninggalkan kesenian tradisional
asli Indonesia. Dua warna musik ini harus menyatu dan berjalan seiringan dengan
kemajuan jaman yang semakin bertambah.
Meskipun banyak mendapat tanggapan miring dari para pemirsa maupun teman –
teman tentang Karya AnakSemut,mereka tetap solid dan tetap pada pendiriannya.
Nekad dan tegar itulah yang mereka lakukan saat itu. Dengan kepercayaan diri
tingkat dewa,maka mereka tetap solid sampai sekarang.
“JANGAN CONTOH KEGILAANNYA,TAPI CONTOH LAH KEBERANIANNYA..”
Daftar personil #AnakSemut yang masih tetap terlibat aktif hingga saat ini :
1. Vigil Kristologus (Cugin) – Sape’
2. Yepta Marmud – Alat musik etnik Jawa
3. Ika Novita (cece) - Vocal
4. Dwi payasi octabirawan (Bang yoss) - Biola
5. Fajar Ari Sandi (Kacong) - Gitar
6. Syaiful Yasin (Shaimo) - Cello
Video #AnakSemut | Disini
Sekian posting kali ini, semoga bermafaat, cintai alam kita, cintai budaya
kita..
Salam Budaya!!!
Salam Budaya!!!
4 Comments
Good job..
ReplyDeletethank's your comment @vigilK
ReplyDelete#SalamBudaya..
maju terus anak semut :)
ReplyDeleteterima kasih dukungannya.. :) sukses juga buat anda..
Delete