Foto : Mahasiswa konsentrasi tari dan konsentrasi musik sedang berfoto bersama setelah mengadakan pertunjukan keliling kampus Universitas Negeri Malang.
Foto oleh : Vigil Kristologus (Editing)

Salam Budaya!!!
kali ini saya akan share beberapa pengetahuan tentang musik, sebelumnya musik telah kita ketahui bersama sangat pesat berkembang di masyarakat, dari musik manca hingga  original indonesia seperti  musik – musik tradisi Nusantara yang mempunyai berbagai keunikan, dalam suara, bentuk instrumen dan sebagainya.
Kali yang saya akan share adalah musik yang berguna untuk tarian, atau lebih singkatnya “Musik Iringan Tari”, apa sih musik iringan tari itu? sebelumnya mungkin difoto diatas bisa terlihat kalo kita mau ngomongin tari, pasti lekat sama yang namanya musik, Nanang Hartono, dosen Prodi Pendidikan seni tari dan musik UM pernah mengatakan bahwa, musik iringan tari itu ibarat suami dan istri, tari sebagai istri, dan musik sebagai suami, menyatu dan saling membutuhkan.
Musik iringan tari disini berarti musik yang berfungsi sebagai pengiring dari sebuah tarian, tidak hanya keluar sebagai suara saja, namun musik inilah yang mengatur gerak suatu tarian, sebagai penegas, pembentuk karakter penari, sehingga maksud dari satu tarian itu dapat dipahami oleh penonton.
Jenisnya sendiri dalam musik iringan tari itu dibagi menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh manusia (penari),misalnya tepukan tangan,siulan, hentakan kaki ke tanah dan sebagainya. Contoh tarian yang menggunakan musik internal sebagai pengiringnya ialah tari saman (Aceh) , kecak (Bali). Sedangkan Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen. Misalnya seperti gamelan, keyboard, gitar, kendang, srompet dan sebagainya. Contoh tarian yag menggunakan musik eksternal sebagai pengiringnya ialah tari beskalan (Malang), Gandrung (Banyuwangi), Gelang Ro’om (Madura), dan banyak lagi yang lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa musik iringan tari disini tidak hanya sebagai bunyi-bunyian yang bisa didengar telinga, namun juga lebih dari pada itu bisa memberi makna, keterangan (penjelasan umum), tentang pesan apa yang disampaikan oleh penari yang diiringi.







Nanang hartono S. Sn, M.Sn (Dosen Pendidikan Seni Tari dan Musik – Universitas Negeri Malang
foto: vigil kristologus